#hestek.id
  • #Home
  • #Spotlight
  • #Regional
    • #BANYUMAS
    • #PURBALINGGA
    • #CILACAP
    • #BANJARNEGARA
    • #KEBUMEN
    • #KABARJATENG
  • #PesantrenVirtual
  • #Bisnis
  • #Humaniora
  • #Hype
  • #Politik
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
#hestek.id
  • #Home
  • #Spotlight
  • #Regional
    • #BANYUMAS
    • #PURBALINGGA
    • #CILACAP
    • #BANJARNEGARA
    • #KEBUMEN
    • #KABARJATENG
  • #PesantrenVirtual
  • #Bisnis
  • #Humaniora
  • #Hype
  • #Politik
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
#hestek.id

Selama Libur Nataru Pendaki Gunung Slamet Wajib Bawa Rapid Antigen

Gunung Slamet dilihat dari Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (23/12/2020).

Iqbal FahmiIqbal Fahmi
Kamis, 24 Des 2020
#Purbalingga

Gunung Slamet dilihat dari Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (23/12/2020).

ShareTweetKirimShareKirim

PURBALINGGA, hestek.id- Selama musim libur Natal dan Tahun Baru, seluruh pendaki Gunung Slamet yang berasal dari luar Jawa Tengah wajib membawa hasil rapid test antigen.

Sementara untuk pendaki yang berdomisili lokal Jawa Tengah hanya dikenakan syarat hasil rapid test antibody atau surat keterangan dokter.

Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri mengatakan, peraturan tersebut dikeluarkan berdasarkan surat edaran dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga

Setelah Buron Dua Minggu, Lima Tahanan yang Kabur di Purbalingga Kembali Tercokok

Puasa di Rumah Dapat Hadiah, Buruan Daftar Pesantren Virtual Banyumas!

“Sesuai surat edaran, peraturan ini bersifat wajib, kalau tidak bawa ya tidak kami izinkan untuk mendaki,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (24/12/2020).

Saiful mengungkapkan, sampai saat ini masih ada saja pendaki yang belum mengetahui peraturan baru tersebut.

Pihaknya tengah berkordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat, seperti Puskesmas Karangreja, untuk memfasilitasi pendaki yang belum membawa syarat hasil tes rapid.

“Perlu diingat, kuota alat rapid di Puskesmas jelas terbatas. Jadi untuk antisipasi lebih baik bawa (rapid, red) dari rumah, daripada sudah jauh-jauh tapi sampai disini malah suruh pulang,” tegasnya.

Seperti diketahui, Pendakian Gunung Slamet sempat ditutup karena cuaca buruk. Wisata pendakian baru dibuka kembali sejak tanggal 18 Desember lalu.

“Sejak dibuka tanggal 18 kemarin cuaca sudah membaik, baru saja tadi sore hujan lagi,” pungkasnya. (iqbal fahmi)

ShareTweetKirimShareKirim

BERITA TERBARU

SURO Gelar Kampung Ramadan Untuk Bangkitkan UMKM Rawalo

Puluhan CPNS RS Margono Soekarjo Ikuti Sosialisasi Aturan Kepegawaian

Keliling Gunakan Motor, TNI-Polri dan Pegiat UMKM Banyumas Bagikan Ratusan Sembako

Di Purwokerto Ada Gudang Sembako yang Simpan Makanan Kedaluarsa

Pencari Rumput Temukan Mayat, Warga Sidomulyo Gegeran

Ganjar Lepas Ekspor 584 Ton Produk Perikanan Kelautan, Rajungan Jadi Primadona di Amerika

Tentang Kami / Pedoman Media Siber / Privacy Policy / Redaksi

Tentang Kami / Pedoman Media Siber

Privacy Policy / Redaksi

© 2021 hestek.id

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • #Home
  • #Spotlight
  • #Regional
    • #BANYUMAS
    • #PURBALINGGA
    • #CILACAP
    • #BANJARNEGARA
    • #KEBUMEN
    • #KABARJATENG
  • #PesantrenVirtual
  • #Bisnis
  • #Humaniora
  • #Hype
  • #Politik