#hestek.id
  • #Home
  • #Spotlight
  • #Regional
    • #BANYUMAS
    • #PURBALINGGA
    • #CILACAP
    • #BANJARNEGARA
    • #KEBUMEN
    • #KABARJATENG
  • #PesantrenVirtual
  • #Bisnis
  • #Humaniora
  • #Hype
  • #Politik
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
#hestek.id
  • #Home
  • #Spotlight
  • #Regional
    • #BANYUMAS
    • #PURBALINGGA
    • #CILACAP
    • #BANJARNEGARA
    • #KEBUMEN
    • #KABARJATENG
  • #PesantrenVirtual
  • #Bisnis
  • #Humaniora
  • #Hype
  • #Politik
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
#hestek.id

Tak Bawa Turun Sampah, Pendaki Gunung Slamet Akan Didenda 10 Kali Harga Tiket

Lansekap Gunung Slamet dilihat dari Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Rabu (23/12/2020).

Iqbal FahmiIqbal Fahmi
Kamis, 24 Des 2020
#Banyumas, #Purbalingga

Lansekap Gunung Slamet dilihat dari Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Rabu (23/12/2020).

ShareTweetKirimShareKirim

PURBALINGGA, hestek.id- Jangan mengambil apapun selain gambar; jangan meninggalkan apapun selain jejak; jangan membunuh apapun selain waktu. Kode etik pecinta alam adalah panduan setiap pendaki saat melakukan kegiatan di alam bebas.

Di Gunung Slamet, Jawa Tengah, pengelola jalur pendakian Bambangan, Purbalingga memberlakukan sanksi berat bagi pendaki yang nekat meninggalkan sampah di gunung.

Kepala Pos Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri mengatakan, sanksi yang dikenakan berupa denda 10 kali harga tiket.

Baca Juga

Kapolresta: Jangan Impor Covid ke Banyumas!

Pemkab Banyumas Gandeng Dua Kejari Urusi Permasalahan Hukum

Untuk diketahui, harga tiket retribusi pendakian Gunung Slamet via Bambangan dikenakan biaya Rp 25 ribu, sehingga denda yang harus dibayar pelanggar yakni Rp 250.000.

“Peraturan ini kami berlakukan untuk memberi efek jera kepada pendaki yang melas membawa turun sampah,” katanya.

Saiful mengungkapkan, peraturan tersebut sudah dituangkan dalam tata tertib yang terpampang di pos pendakian dan brosur pendaftaran. Meski demikian, masih ada saja pendaki yang abai dan nekat meninggalkan sampah plastik di jalur pendakian.

“Makanya kami ada ceklist perlengkapan pendaki setiap mau naik dan ketika turun, jadi pasti ketahuan kalau ada yang nekat meninggalkan sampah di atas,” terangnya.

Saiful memprediksi, di musim libur Natal dan tahun baru (Nataru), jumlah pendaki Gunung Slamet akan membludak. Untuk mengantisipasi kecelakaan di gunung, pihaknya telah menyiagakan Tim SAR selama 24 jam.

“Biasanya di momen tahun baru pendaki membeludak, bisa sampai ribuan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sesuai surat edaran Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, selama libur Nataru seluruh pendaki Gunung Slamet yang berasal dari luar Jawa Tengah wajib membawa hasil rapid test antigen.

Sementara untuk pendaki yang berdomisili lokal Jawa Tengah hanya dikenakan syarat hasil rapid test antibody atau surat keterangan dokter. (iqbal fahmi)

Tags: banyumasgunungslametpendakipurbalinggaslamet
ShareTweetKirimShareKirim

BERITA TERBARU

Kapolresta: Jangan Impor Covid ke Banyumas!

Pemkab Banyumas Gandeng Dua Kejari Urusi Permasalahan Hukum

Hingga Agustus, Denda PBB di Banyumas Dihapus

Gegeran Bansos Lebih Mengarah ke Pungli, Bukan Korupsi

SURO Gelar Kampung Ramadan Untuk Bangkitkan UMKM Rawalo

Puluhan CPNS RS Margono Soekarjo Ikuti Sosialisasi Aturan Kepegawaian

Tentang Kami / Pedoman Media Siber / Privacy Policy / Redaksi

Tentang Kami / Pedoman Media Siber

Privacy Policy / Redaksi

© 2021 hestek.id

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • #Home
  • #Spotlight
  • #Regional
    • #BANYUMAS
    • #PURBALINGGA
    • #CILACAP
    • #BANJARNEGARA
    • #KEBUMEN
    • #KABARJATENG
  • #PesantrenVirtual
  • #Bisnis
  • #Humaniora
  • #Hype
  • #Politik